BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hingga detik ini, penyakit leukimia masih merupakan ancaman yang menakutkan bagi siapapun. Sementara obat yang spesifik untuk menghentikanperkembangan sel kanker belum juga ditemukan. Upaya pencegahan yang kini banyak diusahakan yaitu dengan menggunakan trapi radiasi dan kemotrapi.Padahal, pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) dan bahan kimia tertentu serta pemakaian obat anti kanker justru membuka jalan dan memicu resiko terjadinya leukimia. Di satu sisi, terapi radiasi dan kemotrapi menjadi langkah kuratif andalan dalam penanganan penderita leukimia. Di sisi lain, kedua cara tersebut memakan biaya yang begitu tinggi.Berangkat dari hal ini, sebagaian penderita lebih memilih terapi alternatif dibanding obat-obat kimiawi buatan.
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa bunga “TAPAK DARA“(Catharathus Roseus L.G. Don) bisa menyembuhkan penyakit kanker darah (leukimia). Bunga tapak dara adalah salah satu bunga yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bunga mungil ini memang sangat mudah ditanam dan bisa ditemukan di berbagai tempat dengan iklim yang berbeda-beda. Bunga tapak darah (Ammocallis rosea) yang juga kerap disebut dengan kembang sari Cina, kembang serdadu, atau tapak doro ini ternyata memiliki banyak khasiat sebagai obat.Tumbuhan semak menahun ini bisa tumbuh mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1800 m di atas permukaan laut. Tapak dara bisa tumbuh di berbagai iklim, baik di tempat terbuka maupun tertutup. Tumbuhan ini bisa diperbanyak dengan biji, stek batang, atau akar. Pada akar, batang, daun hingga bunga Tapakdara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain Zat alkaloida (vinkristin, vinblastin, vinleurosin dan vinrosidin). Zat vindolin yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah dan dipakai sebagai obat penenang.
Kandungan zat vinblastin dan vincristine yang terdapat pada tanaman tapak dara bermanfaat sebagai anti kanker.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mekanisme terjadinya leukimia?
2. Apa kandungan yang terdapat pada tanaman tapak dara sehingga dapat menyembuhkan leukimia?
3. Apakah efek samping dari vinblastin dan vincristine?
1.3. Tujuan Penulisan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hingga detik ini, penyakit leukimia masih merupakan ancaman yang menakutkan bagi siapapun. Sementara obat yang spesifik untuk menghentikanperkembangan sel kanker belum juga ditemukan. Upaya pencegahan yang kini banyak diusahakan yaitu dengan menggunakan trapi radiasi dan kemotrapi.Padahal, pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) dan bahan kimia tertentu serta pemakaian obat anti kanker justru membuka jalan dan memicu resiko terjadinya leukimia. Di satu sisi, terapi radiasi dan kemotrapi menjadi langkah kuratif andalan dalam penanganan penderita leukimia. Di sisi lain, kedua cara tersebut memakan biaya yang begitu tinggi.Berangkat dari hal ini, sebagaian penderita lebih memilih terapi alternatif dibanding obat-obat kimiawi buatan.
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa bunga “TAPAK DARA“(Catharathus Roseus L.G. Don) bisa menyembuhkan penyakit kanker darah (leukimia). Bunga tapak dara adalah salah satu bunga yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bunga mungil ini memang sangat mudah ditanam dan bisa ditemukan di berbagai tempat dengan iklim yang berbeda-beda. Bunga tapak darah (Ammocallis rosea) yang juga kerap disebut dengan kembang sari Cina, kembang serdadu, atau tapak doro ini ternyata memiliki banyak khasiat sebagai obat.Tumbuhan semak menahun ini bisa tumbuh mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1800 m di atas permukaan laut. Tapak dara bisa tumbuh di berbagai iklim, baik di tempat terbuka maupun tertutup. Tumbuhan ini bisa diperbanyak dengan biji, stek batang, atau akar. Pada akar, batang, daun hingga bunga Tapakdara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain Zat alkaloida (vinkristin, vinblastin, vinleurosin dan vinrosidin). Zat vindolin yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah dan dipakai sebagai obat penenang.
Kandungan zat vinblastin dan vincristine yang terdapat pada tanaman tapak dara bermanfaat sebagai anti kanker.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mekanisme terjadinya leukimia?
2. Apa kandungan yang terdapat pada tanaman tapak dara sehingga dapat menyembuhkan leukimia?
3. Apakah efek samping dari vinblastin dan vincristine?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain :
1. Mengetahui khasiat TAPAK DARA untuk penyakit leukimia.
2. untuk menemukan obat alternatif dari penyakit leukimia
1.4. Manfaat penulisan
Manfat yag ingin diraih dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. memperkenalkan Catharathus Roseus L.G. Don sebagai tanaman hias yang dapat di jadikan sebagi obat alternatif kepada masyarakat.
2. memberikan khasanah ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan Catharathus Roseus L.G. Don pereduksi sel leukimia.
1. Mengetahui khasiat TAPAK DARA untuk penyakit leukimia.
2. untuk menemukan obat alternatif dari penyakit leukimia
1.4. Manfaat penulisan
Manfat yag ingin diraih dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. memperkenalkan Catharathus Roseus L.G. Don sebagai tanaman hias yang dapat di jadikan sebagi obat alternatif kepada masyarakat.
2. memberikan khasanah ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan Catharathus Roseus L.G. Don pereduksi sel leukimia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Leukimia
2.1.1. Definisi Leukimia
Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
2.2. Tapak Dara
Tanaman yang termasuk dalam famili Apocynaceae ini merupakan jenis tumbuhan dengan berbagai kandungan kimia. Menurut Ir. Winarto, ahli tanaman obat dari Kebun Obat Karyasari, terdapat lebih dari 70 macam alkaloid pada seluruh bagian tanaman tapak dara. Bahkan di dalam tanaman tapak dara pun terdapat alkaloid antikanker, yaitu komponen aktif vinblastine dan eurocristine(vincristine).
Hanya saja, dijelaskan oleh Endah Lasmadiwati, ahli tanaman obat dari Taman Sringanis, Bogor, tapak dara sedikit bersifat toksik. Makanya, penggunaan untuk ramuan obat harus dibatasi. "Dosisnya cukup lima bunga atau lima lembar daun," ungkap Endah. Semua bagian tanaman tapak dara bisa digunakan untuk membuat ramuan obat. Jenis bunga yang biasa digunakan adalah bunga putih karena sifatnya yang lebih dingin atau yin.
2.2.1. Spesifikasi Tapak Dara
Biasanya tanaman semak ini sering tumbuh liar dan dipelihara sebagai tanaman hias. Tumbuhan semak tegak ini tingginya sekitar 100 cm, dan tumbuh subur di padang atau pedesaan beriklim tropis. Ada pun yang banyak dipakai sebagai obat adalah tapak dara yang tajuknya putih. Tapakdara memiliki rumah biji berbentuk silindris yang menggantung pada batang Penyebaran tanaman ini dengan biji. Batangnya berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, bercabang dan berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunga tapak dara mirip terompet dengan permukaan berbulu halus, ada yang tajuknya berwarna putih dan ada yang berwarna merah keunguan.
2.2.2. Kandungan dan manfaat
Pada akar, batang, daun hingga bunga Tapakdara mengandung unsur-unsur zatkimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain Zat alkaloida (vinkristin,vinblastin, vinleurosin dan vinrosidin). Zat vindolin yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah dan dipakai sebagai obat penenang. Kandungan zat vinblastin dan vincristine yangbterdapat pada tanaman tapak dara bermanfaat sebagai anti kanker.
Khasiat dan Manfaat untuk pengobatan :
Diabetes Melitus
Hipertensi
Leukimia
Asma dan Bronkhitis
Demam
Batu Ginjal
Anemia
Bisul, Borok
BAB III
METODE PENELETIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara untuk mendapatkan atau memperoleh data dengan akurat dan benar dengan menggunakan berbabagi metode –metode yang telah ditentukan.
3.1 Jenis penelitian
Karya Ilmiah ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Kualitatif dimana data diperoleh dari referensi yang kita dapatkan dari internet. Dan secara Kuantitatif yaitu dengan mengadakan penelitian dan percobaan.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini, kami menggunakan teknik eksperimen. Yaitu kami melakukan percobaan pembuatan obat tradisional dengan bahan baku utama daun tapak dara.
3.3 Prosedur Pengumpulan Data
Dengan cara mengumpulkan data dari beberapa sumber dan buku-buku yang berhubungan tentang penyakit leukimia dan tumbuhan tapak dara.
Dengan cara penelitian langsung menggunakan data sempel yag telah tersedia untuk mengambil pembuktian dan kesimpulan untuk di masukkan dalam data hasil.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Mekanisme terjadinya leukimia
penyakit leukimia ditandai oleh bertambah banyaknya darah putih dalam aliran darah. Seperti halnya dengan bentuk lain dari kanker, sel-sel tidak lagi berkembang biak dengan cara yang teratur, leukimia menyangkut produksi sel-sel darah putih yang belum dewasa dengan cepat dan berkelebihan yang langka dalam hal efektivitasnya. Ini menjurus ke arah infiltrasi progresif dari sel darah putih ke dalam jaringan tubuh, terutama sumsum tulang. Akibatnya sumsum tulang dirusak dan kehilangan kemampuannya untuk membuat sel darah merah normal dan sel darah putih normal serta platelet. Kegagalan dalam produksi sel darah merah mengakibatkan anemia, kurangnya sel darah putih yang normal menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, dan kegagalan dalam memproduksi platelet darah menyebabkan adanya bahaya terhadap perdarahan yang gawat. Dengan demikian gejala utama dari leukimia adalah anemia, infeksi, dan perdarahan.
Leukimia akut biasanya didominasi oleh adanya blast leukemi. Sel-sel ini besar dan memiliki rasio inti sitoplasma tinggi. Leukimia kronik ditandai oleh adanya bentuk sel darah putih yang lebih matur dalam sumsum dan darah perifer. Meskipun sel leukimia dapat memasuki setiap jaringan atau alat tubuh, perubahan paling nyata tampak dalam sumsum tulang, nodus limfatik dari hati. Dalam kasus yang paling mencolok, sumsum tulang menjadi berwarna coklat kemerahan sampai putih kelabu, keruh karena sumsum normal secara difus diganti oleh massa sel darah putih.
Kadang-kadang infiltrat ini meluas ke dalam sumsum yang sebelumnya berlemak,menggerogoti dan mengikis tulang kanselosa dan korteks.
4.2 Kandungan Tapak Dara
Kandungan yang sangat penting dalam tanaman tapak dara adalah pada pokok bunganya yang di anggap beracun dengan bahan aktif seperti Vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine dan serpentine. Kandungan lain Pokok bunga Tapak Dara adalah Catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin dan vinrosidin.
Di balik kesederhanaan tapak dara tersimpan manfaat yang besar terutama dalam bidang kesehatan, terbukti bahwa terdapat empat zat dalam tapak dara yang bisa dimanfaatkan (meski diketahui itu beracun): Vinblasine, ternyata bisa dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit leukemia. Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara, dan tumor ganas lainnya. Vindesine, dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor pigmen.Vinorelbine, seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah pembelahan kelenjar.
Tapak dara mengandung lebih dari 70 macam alkaloid. 2 jenis alkaloid yang ditemukan pada daunnya, merupakan anti kanker aktif yang dapat digunakan pada kemoterapi. Vinblastine digunakan untuk penderita Hodgkin’s disease dan vincristine digunakan untuk anak-anak penderita leukemia. Dengan digunakannya vincristine, anak-anak penderita leukimia yang selamat meningkat dari 20 menjadi 80 persen. Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara, dan tumor ganas lainnya. Selain itu ada juga kandungan Vindesine yang dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor pigmen, dan Vinorelbine yang seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah pembelahan kelenjar. Selain vinblastine (VLB) dan vincristine (VCR), alkaloid anti kanker lainnya adalah leurosine (VLR), vincadioline, leurosidine, catharanthine, dan lochnerine. Sementara alkaloid berefek hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) adalah leurosine, catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, dan vindolinine.
4.3 Efek samping vinblastin dan vincristine
Senyawa aktif vinblastin dan vinkristin berkhasiat antikanker pada leukemia,ehrlich ascitic liver carsinoma dan walker carcinoma. Jugamenghentikan pembelahan sel (mitos) kanker pada tingkat metafase dan menghambat sintetis purin, DNA dan RNA. Vimblastin terutama untuk penyakit hodgki"s dan chorioepithelioma, juga efektif pada kanker payudara, indung telur (ovarium), testis dan nephroblastoma. Vinkristin lebih efektif pada leukemia granulostik dan limfositik akut, terutama pada leukemia limfositik dan mielositik akut pada anak-anak. Keduanya menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang (penyebab turunnya jumlah sel darah putih dan trombosit)
• Efek samping vinblastin berupa turunnya jumlah sel darah putih leukopenia) yang kembali normal setelah 1 - 2 minggu obat dihentikan, tidak nafsu makan, mual, muntah, sulit buang air besar dan gangguan neurokogis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensai abnormal.
• Efek samping vincristine muncul pada sistem saraf dengan gejala sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan refleks dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis), penglihatan (diplopia), serak dan botak (alopesia). Juga terjadi hambatan pada sistem pembuatan sel darah, hemoglobin dan trombosit (platelet). sel darah putih menurun 1 - 2 minggu setelah pemakaian obat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
Zat Vinblastin dan Vincristine merupakan zat kimia alami yang terkandung dalam Tapak Dara yang bermanfaat dan berperan penting dalam pengobatan tradisional Leukimia.
penyakit leukimia ditandai oleh bertambah banyaknya darah putih dalam aliran darah. leukimia menyangkut produksi sel-sel darah putih yang belum dewasa dengan cepat dan berkelebihan yang langka dalam hal efektivitasnya.
Di balik kesederhanaan tapak dara tersimpan manfaat yang besar terutama dalam bidang kesehatan, terbukti bahwa terdapat zat dalam tapak dara yang bisa dimanfaatkan (meski diketahui itu beracun).
Efek samping vinblastin berupa turunnya jumlah sel darah putih (leukopenia)yang kembali normal setelah 1 - 2 minggu obat dihentikan, tidak nafsu makan, mual, muntah, sulit buang air besar dan gangguan neurokogis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensai abnormal.
Efek samping vincristine muncul pada sistem saraf dengan gejala sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan refleksi dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis), penglihatan (diplopia), serak dan botak(alopesia).
5.2 Saran
Adapun saran yang disampaikan demi penyempurnaan penelitian lebih lanjut antara lain sebagai berikut:
Penelitian lebih lanjut mengenai Tapak Dara perlu dilakukan karena tanaman ini merupakan sumber daya yang berpotensi, tetapi kurang mendapatkan perhatian dan aplikasi serta informasi yang kurang baik dalam masyarakat.
Penelitian terhadap zat Vinblastin dan Vincristine sebagai zat kimi alami yg terkandung dalam Tapak Dara perlu dilakukan agarpemanfaatannya dapat dilakukan secara maksimal.
Penyampaian kepada masyarakat supaya lebih ditingkatkan agar masyarakat lebih mengerti akan potensi Tapak Dara yang selama ini hanya dianggap sebagai tanaman biasa yang hidup liar ataupun sebagai tanaman hias.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Leukimia
2.1.1. Definisi Leukimia
Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
2.2. Tapak Dara
Tanaman yang termasuk dalam famili Apocynaceae ini merupakan jenis tumbuhan dengan berbagai kandungan kimia. Menurut Ir. Winarto, ahli tanaman obat dari Kebun Obat Karyasari, terdapat lebih dari 70 macam alkaloid pada seluruh bagian tanaman tapak dara. Bahkan di dalam tanaman tapak dara pun terdapat alkaloid antikanker, yaitu komponen aktif vinblastine dan eurocristine(vincristine).
Hanya saja, dijelaskan oleh Endah Lasmadiwati, ahli tanaman obat dari Taman Sringanis, Bogor, tapak dara sedikit bersifat toksik. Makanya, penggunaan untuk ramuan obat harus dibatasi. "Dosisnya cukup lima bunga atau lima lembar daun," ungkap Endah. Semua bagian tanaman tapak dara bisa digunakan untuk membuat ramuan obat. Jenis bunga yang biasa digunakan adalah bunga putih karena sifatnya yang lebih dingin atau yin.
2.2.1. Spesifikasi Tapak Dara
Biasanya tanaman semak ini sering tumbuh liar dan dipelihara sebagai tanaman hias. Tumbuhan semak tegak ini tingginya sekitar 100 cm, dan tumbuh subur di padang atau pedesaan beriklim tropis. Ada pun yang banyak dipakai sebagai obat adalah tapak dara yang tajuknya putih. Tapakdara memiliki rumah biji berbentuk silindris yang menggantung pada batang Penyebaran tanaman ini dengan biji. Batangnya berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, bercabang dan berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunga tapak dara mirip terompet dengan permukaan berbulu halus, ada yang tajuknya berwarna putih dan ada yang berwarna merah keunguan.
2.2.2. Kandungan dan manfaat
Pada akar, batang, daun hingga bunga Tapakdara mengandung unsur-unsur zatkimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain Zat alkaloida (vinkristin,vinblastin, vinleurosin dan vinrosidin). Zat vindolin yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah dan dipakai sebagai obat penenang. Kandungan zat vinblastin dan vincristine yangbterdapat pada tanaman tapak dara bermanfaat sebagai anti kanker.
Khasiat dan Manfaat untuk pengobatan :
Diabetes Melitus
Hipertensi
Leukimia
Asma dan Bronkhitis
Demam
Batu Ginjal
Anemia
Bisul, Borok
BAB III
METODE PENELETIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara untuk mendapatkan atau memperoleh data dengan akurat dan benar dengan menggunakan berbabagi metode –metode yang telah ditentukan.
3.1 Jenis penelitian
Karya Ilmiah ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Kualitatif dimana data diperoleh dari referensi yang kita dapatkan dari internet. Dan secara Kuantitatif yaitu dengan mengadakan penelitian dan percobaan.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini, kami menggunakan teknik eksperimen. Yaitu kami melakukan percobaan pembuatan obat tradisional dengan bahan baku utama daun tapak dara.
3.3 Prosedur Pengumpulan Data
Dengan cara mengumpulkan data dari beberapa sumber dan buku-buku yang berhubungan tentang penyakit leukimia dan tumbuhan tapak dara.
Dengan cara penelitian langsung menggunakan data sempel yag telah tersedia untuk mengambil pembuktian dan kesimpulan untuk di masukkan dalam data hasil.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Mekanisme terjadinya leukimia
penyakit leukimia ditandai oleh bertambah banyaknya darah putih dalam aliran darah. Seperti halnya dengan bentuk lain dari kanker, sel-sel tidak lagi berkembang biak dengan cara yang teratur, leukimia menyangkut produksi sel-sel darah putih yang belum dewasa dengan cepat dan berkelebihan yang langka dalam hal efektivitasnya. Ini menjurus ke arah infiltrasi progresif dari sel darah putih ke dalam jaringan tubuh, terutama sumsum tulang. Akibatnya sumsum tulang dirusak dan kehilangan kemampuannya untuk membuat sel darah merah normal dan sel darah putih normal serta platelet. Kegagalan dalam produksi sel darah merah mengakibatkan anemia, kurangnya sel darah putih yang normal menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, dan kegagalan dalam memproduksi platelet darah menyebabkan adanya bahaya terhadap perdarahan yang gawat. Dengan demikian gejala utama dari leukimia adalah anemia, infeksi, dan perdarahan.
Leukimia akut biasanya didominasi oleh adanya blast leukemi. Sel-sel ini besar dan memiliki rasio inti sitoplasma tinggi. Leukimia kronik ditandai oleh adanya bentuk sel darah putih yang lebih matur dalam sumsum dan darah perifer. Meskipun sel leukimia dapat memasuki setiap jaringan atau alat tubuh, perubahan paling nyata tampak dalam sumsum tulang, nodus limfatik dari hati. Dalam kasus yang paling mencolok, sumsum tulang menjadi berwarna coklat kemerahan sampai putih kelabu, keruh karena sumsum normal secara difus diganti oleh massa sel darah putih.
Kadang-kadang infiltrat ini meluas ke dalam sumsum yang sebelumnya berlemak,menggerogoti dan mengikis tulang kanselosa dan korteks.
4.2 Kandungan Tapak Dara
Kandungan yang sangat penting dalam tanaman tapak dara adalah pada pokok bunganya yang di anggap beracun dengan bahan aktif seperti Vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine dan serpentine. Kandungan lain Pokok bunga Tapak Dara adalah Catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin dan vinrosidin.
Di balik kesederhanaan tapak dara tersimpan manfaat yang besar terutama dalam bidang kesehatan, terbukti bahwa terdapat empat zat dalam tapak dara yang bisa dimanfaatkan (meski diketahui itu beracun): Vinblasine, ternyata bisa dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit leukemia. Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara, dan tumor ganas lainnya. Vindesine, dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor pigmen.Vinorelbine, seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah pembelahan kelenjar.
Tapak dara mengandung lebih dari 70 macam alkaloid. 2 jenis alkaloid yang ditemukan pada daunnya, merupakan anti kanker aktif yang dapat digunakan pada kemoterapi. Vinblastine digunakan untuk penderita Hodgkin’s disease dan vincristine digunakan untuk anak-anak penderita leukemia. Dengan digunakannya vincristine, anak-anak penderita leukimia yang selamat meningkat dari 20 menjadi 80 persen. Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara, dan tumor ganas lainnya. Selain itu ada juga kandungan Vindesine yang dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor pigmen, dan Vinorelbine yang seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah pembelahan kelenjar. Selain vinblastine (VLB) dan vincristine (VCR), alkaloid anti kanker lainnya adalah leurosine (VLR), vincadioline, leurosidine, catharanthine, dan lochnerine. Sementara alkaloid berefek hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) adalah leurosine, catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, dan vindolinine.
4.3 Efek samping vinblastin dan vincristine
Senyawa aktif vinblastin dan vinkristin berkhasiat antikanker pada leukemia,ehrlich ascitic liver carsinoma dan walker carcinoma. Jugamenghentikan pembelahan sel (mitos) kanker pada tingkat metafase dan menghambat sintetis purin, DNA dan RNA. Vimblastin terutama untuk penyakit hodgki"s dan chorioepithelioma, juga efektif pada kanker payudara, indung telur (ovarium), testis dan nephroblastoma. Vinkristin lebih efektif pada leukemia granulostik dan limfositik akut, terutama pada leukemia limfositik dan mielositik akut pada anak-anak. Keduanya menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang (penyebab turunnya jumlah sel darah putih dan trombosit)
• Efek samping vinblastin berupa turunnya jumlah sel darah putih leukopenia) yang kembali normal setelah 1 - 2 minggu obat dihentikan, tidak nafsu makan, mual, muntah, sulit buang air besar dan gangguan neurokogis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensai abnormal.
• Efek samping vincristine muncul pada sistem saraf dengan gejala sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan refleks dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis), penglihatan (diplopia), serak dan botak (alopesia). Juga terjadi hambatan pada sistem pembuatan sel darah, hemoglobin dan trombosit (platelet). sel darah putih menurun 1 - 2 minggu setelah pemakaian obat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
Zat Vinblastin dan Vincristine merupakan zat kimia alami yang terkandung dalam Tapak Dara yang bermanfaat dan berperan penting dalam pengobatan tradisional Leukimia.
penyakit leukimia ditandai oleh bertambah banyaknya darah putih dalam aliran darah. leukimia menyangkut produksi sel-sel darah putih yang belum dewasa dengan cepat dan berkelebihan yang langka dalam hal efektivitasnya.
Di balik kesederhanaan tapak dara tersimpan manfaat yang besar terutama dalam bidang kesehatan, terbukti bahwa terdapat zat dalam tapak dara yang bisa dimanfaatkan (meski diketahui itu beracun).
Efek samping vinblastin berupa turunnya jumlah sel darah putih (leukopenia)yang kembali normal setelah 1 - 2 minggu obat dihentikan, tidak nafsu makan, mual, muntah, sulit buang air besar dan gangguan neurokogis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensai abnormal.
Efek samping vincristine muncul pada sistem saraf dengan gejala sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan refleksi dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis), penglihatan (diplopia), serak dan botak(alopesia).
5.2 Saran
Adapun saran yang disampaikan demi penyempurnaan penelitian lebih lanjut antara lain sebagai berikut:
Penelitian lebih lanjut mengenai Tapak Dara perlu dilakukan karena tanaman ini merupakan sumber daya yang berpotensi, tetapi kurang mendapatkan perhatian dan aplikasi serta informasi yang kurang baik dalam masyarakat.
Penelitian terhadap zat Vinblastin dan Vincristine sebagai zat kimi alami yg terkandung dalam Tapak Dara perlu dilakukan agarpemanfaatannya dapat dilakukan secara maksimal.
Penyampaian kepada masyarakat supaya lebih ditingkatkan agar masyarakat lebih mengerti akan potensi Tapak Dara yang selama ini hanya dianggap sebagai tanaman biasa yang hidup liar ataupun sebagai tanaman hias.
Namanya siapa ya? Mau saya masukkan ke Daftar Pustaka lho
BalasHapusTetrahydroalstonine may be extracted from the herbs of Uncaria rhynchophylla (Miq.) Miq. ex Havil. Raubasine and Tetrahydroalstonine preferentially block the pressor responses of post-synaptic alpha-adrenergic receptor activation due to endogenous and exogenous noradrenaline, respectively. Tetrahydroalstonine
BalasHapuskoktidak ada referensinya siih?
BalasHapus